Terpana Akan Kemegahan Candi Borobudur – Setelah menikmati sunrise di Punthuk Setumbu, kami pun turun untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya yaitu Candi Borobudur yang tidak jauh dari Bukit Punthuk Setumbu. Sebelum memasuki kawasan Candi Borobudur kami menyempatkan sejenak untuk sarapan terlebih dahulu. Biar gak pingsan saat berkeliling di Candi Borobudur. 😀
Seusai sarapan kami pun bergegas memasuki Kawasan Candi Borobodur. Cuaca saat itu cukup cerah dan terik. Banyak yang menawarkan jasa sewa payung. Tapi tidak tergoda untuk menyewa payung saat itu. Terlebih dahulu membeli tiket masuk Candi Borobudur yaitu Rp. 40.000,-/orang dewasa, dan jika membawa anak-anak akan dikenai tiket Rp 20.000,-/anak.
Sebelum masuk, kita harus menunjukkan tiket yang sudah dibeli dan akan dilakukan pemeriksaan tas. Karena kawasan Candi Borobudur cukuplah luas, akhirnya kami memutuskan untuk menaiki kereta api wisata yang ada didekat pintu masuk. Hanya membayar Rp 7500,-/orang kita juga sudah dapat satu botol air mineral. Lumayan lah mengurangi capek berjalan kaki dipanas terik. Padahal saat itu masih jam setengah 9 pagi.
Kereta Api wisata ini mengantarkan para wisatawan untuk menuju gerbang utama Candi Borobudur. Hanya sekitar 5 menitan kita sudah sampe di gerbang utama Candi. Ada banyak hiasan payung warna warni. Cocok buat yang ingin berfoto-foto cantik. Bagi wisatawan yang memakai celana/rok pendek diwajibkan memakai kain batik yang sudah disiapkan pengelola. Tujuannya agar tetap berpakaian sopan memasuki tempat yang suci.
Menaiki setiap tangga menuju Candi Borobudur bersama ratusan wisatawan pada saat itu. Yaa, sebagai candi yang begitu terkenal hingga dunia, tidak heran kalau setiap harinya dipadati wisatawan dalam dan luar negeri. Bersyukur akhirnya bisa melihat langsung megahnya Candi Borobudur tersebut.
Beristirahat sejenak di teduhnya pepohonan sekitar Candi. Sebelum melanjutkan untuk ke atas Candi Borobudur. Mencoba menikmati setiap sisi Candi Borobudur ini. Masih berpikir aja, gimana orang-orang jaman dahulu bisa membangun bangunan semegah Candi Borobudur ini. Hebaaattt..!!
Candi Borobudur memiliki beberapa tingkatan, dan disetiap tingkatan mempunyai makna tersendiri. Kami pun mencoba mencari spot foto yang tidak terlalu ramai orang-orang. Tapi tetap saja banyak orang yang berlalu lalang. Tapi sedikit kesabaran dan mengambil timing yang pas, akhirnya bisa berfoto di Candi Borobudur tanpa orang disekitarnya.
Dari atas Candi Borobudur kita bisa menikmati sunrise dikala pagi dan sunset dikala sore, tergantung kalian suka yang mana. Kalau siang hari sih, cukup menikmati latar belakang gunung merapi. Oh iya, saat ke Candi Borobudur tetap ikuti aturan yang ada ya.. Seperti dilarang memanjat di bagian Stupa. Karena bisa saja rusak. Kalau foto dibawah ini, duduknya dibagian lantai, tempat berlalu lalang orang. Dibolehkan petugas kok 😀
Cukup sudah jalan-jalan di Candi Borobudur ini, kami pun harus kembali untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lainnya disekitar jogja. Kembali menuruni anak tangga dan berjalan di tengah terik matahari kala itu. Sebelum keluar dari kawasan candi, kamipun menyempatkan sejenak menonton sekilas sejarah Candi Borobudur di ruang audio visual. Untuk menonton cukup membayar Rp 5000,-/orang.
Usai menonton, kami pun bersiap untuk kembali ke parkiran, melanjutkan perjalanan selanjutnya. Tempat selanjutnya yaitu main-main ke pantai. Yeayyy….. Pantai yang dipilih yaitu Pantai Indrayanti Jogja. Tungguin ceritanya ya..Salam jalan-jalan. 😀
Borobudur semakin kece dan rame
datang ke sana saat sore atau pagi asyik
klo siang alamak ramenya heuheu
bener mas,, pagi juga udah rame kok,, jam 8 aja udah rame wisatawan..
sore mungkin agak sepi y mas,,
orang jawa tengah tapi belum pernah menginjakkan kaki di borobudur wkwkwk. betul-betul megah ya, warisan nenek moyang kita ini patut dijaga sampa kapanpun 🙂
Walah mas,,, cobain deh,, biar pernah gitu ya kan,, kan dekat.. 🙂
Sama bang, terpikir juga jaman dulu gimana prosesnya pembangunan candi semegah ini ya kan
hahhaha,, banyak mitosnya ya kan.. 😀
Baru sekali kesana, dan walopun aku terkesan ama megahnya candi ini, tapiiii, agak kapok mau balik :D. Pertama aku ga kuat panasnya yg lgs bikin pusing, trs… Pas keluar dr candi, lgs diserbu ama penjual2 yg maksa utk beli dagangannya. Bisa jadi krn aku udh ga kuat panasnya itu, diserbu begitu malah bikin ilfil sih mas. Apalagi mereka sampe narik2 baju. Cukup sekali jadinya ksana..
Iya mbak,, aku lupa ceritakan itu juga,, kalau banyak penjual disana.. paling yang agak maksa sih biasa jualan minuman ataupun sewa payung.
semoga kedepannya bisa lebih baik lagi untuk pengelolaan penjualnya ya mbak
Sampai saat ini saya blum pernah ke borobudur 🙁
semoga suatu saat bisa ke borobudur ya mas..
Udah pernah ke Borobudur saat peak session gak Mas? Waduh penih sesaknya dasyat……..waktu terbaik ke Borobudur sptnya saat tidak musim liburan
kemarin sih kesana gk musim liburan, jadi gk terlalu sesak mas,…
iya bener mas,, dimana” pasti rame banget jika pas musim liburan..